Habib Zen bin Smith Tegaskan: Bukan Habib orang yang meminta dilayani Masyarakat

Menjelaskan tentang keturunan Rasulullah Muhammad SAW Habib Zen bin Smith menegaskan tugas dan kewajiban yang lebih banyak dan berat karena harus melayani masyarakat.

Habib Zen menegaskan jika ada seorang habib yang minta dilayani oleh masyarakat maka menurut Habib Zen itu bukan habib.

“Kita tidak boleh mengatakan kita ini, itu. Jadi mohon maaf, jika ada habib yang minta dilayani, itu bukan habib,” tegasnya lagi.

Habib Zen Bin Smith

Mendampingi Habib Zen, Habib M Ghozi Alaidrus, Habib Nabiel Almusawwa dan Habib Husin Alatas menemui Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kemenag. Kunjungan yang bertujuan mengundang Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin untuk menghadiri Muktamar Rabithah Alawiyah yang diadakan 6-8 Agustus di Jakarta.

Rabithah Alawiyah adalah wadah dari organisasi-organisasi perkumpulan seluruh habaib yang ada di Indonesia, termasuk diantaranya yang sudah dikenal adalah Majelis Rasulullah, Nurul Mustafa, FPI dan lain sebagaianya.

Jadi seluruh organisasi-organisasi yang dikelola oleh habaib semuanya berada dalam wadah atau naungan Rabithah Alawiyah.

Habib Zen juga mengatakan bahwa masih banyak auliya’ yang berada di Indonesia, seorang habib tidak boleh merasa sebagai orang yang paling utama, karena tolak ukur keutamaan adalah takwa.

Nasab Rasululullah bukan berarti untuk dihormati dan membuat kasta baru untuk umat Islam, tetapi sebagai hubungan saja, karena sudah terjadi percampuran yang sempurna antara habaib dan masyarakat di Indonesia pada umumnya.

Sejarah sampainya keturunan Rasulullah ke Indonesia berawal dari Yaman, ada yang berasal dari Yaman kemudian singgah terlebih dahulu di Gujarat (India) tetapi akhirnya datang ke Indonesia.

Habib Zen menjelaskan, bahwa nasab yang ada untuk semua habaib ditulis oleh Bidang Nasab pada Rabithah Alawiyah. Bidang Nasab ini untuk mengetahui silsilah dan urutan nasab dan hubungannya. Habib Zen mengaku data atau buku dokumentasi nasab yang dimiliki Rabithah Alawiyah salah satu yang paling lengkap di dunia.

Penjelasan tentang Walisongo oleh Habib Zen

Banyak dari habaib di seluruh dunia yang menjadikan buku yang dimiliki Rabithah Alawiyah patokan sehingga mereka meminta buku tersebut. Tak hanya itu Habib Zen juga mempunyai nama Asli Walisongo yang pernah mengenalkan Agama Islam di Indonesia.

Perjalanan keturunan Nabi ini berawal dari Indo China dan China. Jadi kalau ada orang yang mengatakan Walisongo adalah orang China atau keturunan china maka bisa dibahas secara ilmiah melalui kajian akademis untuk membuktikan kevalidan data yang dimiliki oleh Rabithah Alawiyah.

Habib Zen menjelaskan Walisongo adalah dzurriyah (keturunan) Rasul termasuk yang berada di Champa (Kamboja), dan mereka bukanlah penduduk Champa asli.


Dalam kesempatan itu, habib Zen juga memberikan Lukman Hakim Saifuddin kenang kenangan berupa buku Thariqah Alawiyah. Inti dari Thariqah Alawiyah adalah 5 hal yaitu ilmu, amal, ikhlas, wira’i (hati -hati) dan takwa. Kelima pilar ini akan menjadi pilar yang kokoh jika dilaksanakan maka semua akan baik, baik dalam bernegara, berniaga, berdakwah dan lain sebagainya.

Thariqah Alawiyah adalah thariqah yang berdakwah dengan akhlask mulia untuk menegaskan bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin (berkah untuk seluruh alam). Alam yang dimaksud adalah manusia, hewan dan seluruh yang ada di alam. Sekarang Rabithah Alawiyah telah memiliki 61 Cabang yang tersebar dari Aceh hingga Maluku yang foksu pada dakwah terutama pendidikan dan pemberdayaan ekonomi lokal.