Ucapan Politik Paling Viral 2018
Mengenang sesuatu yang telah lalu misalnya ucapan dalam dunia politik yang telah viral membuat kita bisa mengenang betapa lucunya drama politik yang tengah bergulir di negeri ini. Ungkapan dari seorang politikus ini dikumpulkan dari orang yang berbeda beda, tetapi berhasil membuat gempar netizen.
Memang hangat selalu membicarakan antara Prabowo dan Jokowi karena kedua capres ini memang sudah pernah bertemu sebelumnya dengan kemenangan yang tipis oleh Jokowi tahun 2014 silam.
Berikut ini pernyataan beberapa politikus yang menjadi viral di dunia maya.
Indonesia Bubar tahun 2030
Sebuah pernyataan kontroversial diungkapkan Prabowo Subianto ketika bertemu kader nasional Partai Gerindra di Bogor, Jawa Barat. Sebenarnya pertemuan ini terjadi pada Oktober tahun 2017, tetapi pernyataan ini kemudian menjadi viral di Maret tahun 2018. Pernyataan ini menyebar luas dikalangan masyarakat ketika Gerindra menyebarkan video ini.
Berikut ini adalah pernyataan Prabowo tentang Indonesia Bubar tahun 2030.
“Mereka sudah bikin kajian-kajian di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030, bung. Mereka ramalkan kita ini bubar!,”
Partai Allah dan Partai Setan
Pertama kali dilontarkan oleh Amien Rais bahwa di Indonesia ada partai setan dan partai Allah. Pernyataan yang dikeluarkan oleh Amien ini lantas memicu netizen untuk berkomentar. Pernyataan yang dikeluarkan setelah mengikuti kegiatan Gerakan Indonesia Salat Subuh berjamaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan Jumat (13/4).
“Orang-orang yang anti Tuhan, itu otomatis bergabung dalam partai besar, itu Partai Setan. Ketahuilah partai setan itu mesti dihuni oleh orang-orang yang rugi, rugi dunia rugi akhiratnya. Tapi di tempat lain, orang yang beriman bergabung di sebuah partai besar namanya hizbullah, Partai Allah. Partai yang memenangkan perjuangan dan memetik kejayaan,”
Amien Rais
Ucapan ini tentu menyakiti banyak orang, karena menuduh orang orang anti tuhan bergabung dengan partai Setan. Sedangkan ada yang dianggap hizbullah atau partai Allah dan Amien menganggap partai Allah ini akan memetik kejayaannya.
Ya boleh saja melakukan hal seperti itu, tapi kenyataan di dunia Politik berkata lain. Tidak ada namanya partai Allah dan Partai setan dalam dunia politik. Semuanya tergantung dari pribadi masing masing bukan.
Simak ulasan dalam video berikut ini.
Atas pernyataan ini, Amien Rais dituntut dan dilaporkan ke Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya tetapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut atas kasus ini.
Jendral Kardus
Berasal dari cuitan twetter yang dilontarkan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief. Hal ini karena terjadi ketidakpuasan Andi Arief yang akhirnya meminang Sandiaga Uno sebagai Cawapres 2019.
“Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaakan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghatgai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus,”
Andi Arief
Pernyataan Andi Arief ini lantas membuat banyak netizen yang merasa terhibur dan menganggap drama Andi Arief ini layak untuk menjadi bahan ejekan. Padahal tentu hal ini tetap tidak pantas dilontarkan di media sosial. Karena semua bentuk ujaran kebencian tidak pantas untuk dilontarkan seorang tokoh ataupun masyarakat biasa.

Dalam cuitannya Andi Arief juga menyebutkan Mahar senilai 1 Triliun untuk PAN dan PKS yang diberikan oleh Sandiaga Uno. Hal inilah yang memicu isu politik yang memanas waktu itu. Akhirnya sampai berbuntut ke Bawaslu.
Ketika polemik mereda, Bawaslu mengumumkan tidak ada pelanggaran yang terjadi antara Bawaslu dan dugaan mahar politik antara Sandiaga Uno untuk menjadi Cawapres Prabowo.
Tempe Setipis ATM – Sandiaga Uno
Ramai dibicarakan ketika Sandiaga Uno berbicara kalau harga barang semakin mahal bahkan tempe menjadi setipis ATM. Menurut Sandiaga, ukuran tempe pun sekarang sudah setipis ATM. Dari pernyataan Sandi inilah masyarakat langsung protes.
“Tempe katanya sekarang sudah dikecilkan dan tipisnya udah hampir sama dengan kartu ATM. Ibu Yuli di Duren Sawit kemarin bilang, jualan tahunya sekarang dikecilin ukurannya,”
Sandiaga Uno
Ya memang terkesan lucu kalau ada tempe setipis atm, tetapi nyatanya di daerah purwokerto memang ada tempe yang setipis ATM dan dinamakan dengan tempe mendoan. Walaupun setipis ATM, tetapi biasanya tempe mendoan memiliki lebar luar biasa.
Cara penggorengan tempe ini juga berbeda dengan tempe pada umumnya.
Kalau digoreng setengah matang dinamakan tempe mendoan. Kalau digoreng sampai matang dinamakan keripik tempe. Jadi memang yang dikatakan Sandiaga Uno tidaklah kebohongan. Hanya saja salah pada tempatnya.
Umumnya tempe memang tidak setipis atm jadinya memicu hal yang sangat lucu. Bahkan permasalahan ini sampai membuat Menperindag juga ikut berkomentar atas Tempe Setipis ATM ini.
Akhirnya pernyataan Sandiaga Uno ini ramai dibicarakan netizen dan membuat berbagai parodi yang meramaikan jagad maya dengan parodi Tempe setipis ATM. Bahkan Sandiaga Uno pernah meminta masyarakat tidak membuat lelucon lagi dengan tempe setipis ATM.
Politikus Sonotoloyo
Pernyataan ini diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo ketika menghadiri pembagian sertifikat tanah. Bermula dari pertanyaan banyaknya ujaran kebencian dan berbagai fitnah yang menebar keresahan maka Jokowi ikut berkomentar.
“Kalau masih pakai cara-cara lama seperti itu, masih memakai politik kebencian, politk sara, politik adu domba, politik pecah belah, itu namanya politik sontoloyo”
Joko Widodo
Bukan hal yang aneh, dengan berkembangnya berita hoax di masyarakat. Dan yang aneh, masyarakat juga mudah percaya dengan berita hoax tersebut tanpa melakukan cek terlebih dahulu.
Padahal perlu kamu ketahui, hoax atau berita bohong ini bermaksud membuat kebencian dan keramaian. Nah ketika masyarakat ramai membicarakan suatu maka sang penebar hoak akan memanen hasil dari iklan yang telah dia siapkan. Akhirnya orang yang menebar hoax akan mendapatkan keuntungan seperti pepatah memancing di air keruh.
Walaupun seperti itu, Jokowi tidak menyebutkan spesifik siapa yang dimaksud dengan politik sontoloyo.
Berikut adalah penjelasan Jokowi tentang Politik Sontoloyo
Tampang Boyolali
Ungkapan tampang Boyolali ini memang baru kemarin terdengar. Ungkapan yang membuat warga Boyolali melakukan demo besar besaran. Mereka tidak terima atas ucapan Prabowo Subianto dalam sebuah acara peresmian Posko Pemenangan Prabowo Sandi.
Kalian kalau masuk, mungkin kalian diusir. Tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang-tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini. Betul?
Prabowo Subianto
Ada yang menganggap ucapan Prabowo adalah candaan, ada juga yang menganggap sebagai hinaan. Tentunya memang dalam tahun tahun politik. Semua perkataan harus dijaga. Ucapan yang benar saja bisa jadi salah. Apalagi ucapan yang jelas jelas salah.
Prabowo berkilah candaannya itu adalah bentuk keprihatinan atas nasib rakyat Boyolali. Tetapi memang banyak orang yang memaknainya tidak sama.
Berikut ini adalah video Prabowo tampang Boyolali.
Politik Genderuwo
Ungkapan Politik Genderuwo terlahir oleh Jokowi. Diungkapkan ketika Jokowi bagi bagi sertifikat tanah di Kabupaten Tegal di Gor Tri Sanja.
Menurut Jokowi, tahun tahun politik semakin banyak keresahan dan ketakutan yang muncul dan Jokowi menanggapinya dengan Politik Genderuwo.
Cara-cara seperti ini adalah cara-cara politik yang tidak beretika. Masa masyarakatnnya sendiri dibuat ketakutan? Enggak benar kan? Itu saya sampaikan itu namanya politik genderuwo, nakut-nakuti,
Jokowi
Menurut Jokowi, politik yang suka membuat rakyatnya malah ketakutan adalah politik yang tidak beretika dan disebut sebagai politik genderuwo. Karena kebiasan gendruwo adalah menakut nakuti orang.
Pernyataan dari Jokowi ini kemudian ramai dibicarakan orang. Berikut ini adalah video Jokowi tentang Politik Genderuwo.
Nah itulah beberapa istilah politik yang kemudian viral di masyarakat. Hal inilah yang menjadikan suasana politik Indonesia semakin hangat. Tetapi pesan dari admin. Stop Hoax dan jangan saling menghina sesama saudara. Karena berbeda pilihan itu hal yang biasa.