Buta Hati, Penarik Becak Tua Dituduh Mencuri Tanpa Bukti, Dipukuli Tiga Satpam
Entah apa yang merasuki benak Satpam ini. Mereka bertiga mengeroyok seorang tukang becak yang sudah tua. Ngadino pria tua yang malang harus dikeroyok oleh 3 orang satpam membuat geram warganet.
Dianggap mencoreng tatakrama warga solo. Kejadian ini di bagian belakang Museum Keris Sriwedari, Solo, Jawa Tengah pada Jumat (17/4). Awalnya Ngadino mengantar penumpang lalu melewati pagar pembatas lahan kosong di belakang museum. Ia kemudian buang air kecil.
Tiba tiba satpam berteriak pencuri. Ngadino tetap buang air kecil. Ternyata teriakan satpam itu ditujukan untuk Ngadino.
Ketika Ngadino selesai dan hendak menuju becak. Ia langsung dicegat dan dipukuli tanpa ampun oleh Satpam.
Peristiwa ini terekam oleh seorang warganet yang lalu ramai menjadi perbincangan di twitter. Peristiwa yang diunggah oleh @MochRandi16 menjadi viral.
Viral bener ini 🙏
— محمّد رنْد يْ (@MochRandi16) April 19, 2020
Seorang bapak tua pengayuh becak yang sudah lama ditinggal alm.istrinya sedang mencari sesuap nasi & rejeki dijalan untuk menghidupi anak anak nya selama bekerja sebagai tukang becak dari tahun 1980 beliau bapak saya yang mau kerja apa saja yang penting halal pic.twitter.com/yqvY3TQDeq
Satpam bukannya tanpa bukti dan tanpa kasihan menuju Ngadino ke kelurahan terdekat. Satpam memproses Ngadino padahal tanpa bukti lalu ditinggal begitu saja.
Next : Reaksi Anak Setelah tahu Ayahnya dipukuli
Anak tidak terima lalu lapor Polisi
Sang Anak tidak terima ayah dipukuli begitu saja lalu membuat laporan ke Polisi. Keluarga Ngadino membuat laporan penganiayaan yang terjadi oleh ketiga satpam itu. Aksi main pukul tanpa alasan ini membuat geram keluarga Ngadino yang sudah 40 tahun menarik becak dan selalu jujur bekerja lalu dianiaya.
Arif membuat laporan ke pihak yang berwajib dan juga diunggah ke akun instagram pribadinya yaitu @arifrepto_007.
“Kemarin saya sudah lapor kepihak berwajib dan menunggu perkembanganya” tulisnya dalam unggahan tersebut.
Reaksi warganet ini tentunya banyak yang mengecam aksi satpam yang main hakim padahal tanpa bukti. Bahkan kasus ini juga menarik perhatian Gubernur Jawa Tengah. Ganjar meminta Wali Kota dan Dinas Sosial Jawa Tengah ikut membantu mengawal kasus ini.
Pengelola museum dan kepala pengamanan lalu mengambil tindakan pengamanan yaitu dengan meminta maaf atas penganiayaan yang telah dilakukan oleh ketiga pelaku.
Ketiga satpam telah diamankan oleh Kepolisian Surakarta.
Bagikan komentarmu di kolom komentar di bawah ya.
