Kena Semprot Desinfektan Pembuluh Darah Mata Pria Ini Pecah

Nanang Suyono harus mengalami nasib yang tidak menyenangkan. Pasalnya dia hampir saja tidak bisa melihat dengan jelas atau rabun. Kejadian ini bermula dari penyemprotan cairan desinfektan ke jalan jalan yang biasa dilakukan petugas. Dokter yang memeriksa membenarkan kejadian ini dan mendiagnosa terjadi penggumpalan darah dan ada pembuluh darah yang pecah.

Waktu itu Nanang hendak berangkat kerja. Warga Simo Jawar ini berangkat melalui jalan Semeni Surabaya. Waktu itu masih ramai terjadi penyemprotan untuk menangani Corona Virus. Kejadian ini berlangsung 1 April 2020.

Kena Semprot Desinfektan Pembuluh Darah Mata Pria Ini Pecah

Pria 50 Tahun ini kemudian kena semprot cairan desinfektan pada bagian mata kiri. Akhirnya setelah merasakan perih Nanang menepi ke jalan.

“Mata saya kok perih, lalu saya minggir ke tepi jalan untuk memeriksa mata,” katanya, Senin (7/4/2020).

Dikutip dari Inews

Sejam kemudian Nanang kehilangan penglihatan, tak hanya ketajaman penglihatan yang berkurang. Nanang sempat merasakan gelap di mata kirinya.

Harapan Nanang yaitu adanya himbauan terlebih dahulu jika akan ada penyemprotan agar orang yang ada di sekitar penyemprotan bisa terhindar dari musibah yang terjadi seperti dirinya.

Perlukah Desinfektan disemprotkan ke rumah? Temukan jawabannya tekan tombol Next.

Sudah menjadi hal yang viral mobil dengan penyemprot berkeliaran sambil menyemprotkan cairan desinfektan ke pinggir jalan. Memang sebelumnya ada mobil yang membersihkan jalan dari pengguna. Sebenarnya perlukah hal ini dilakukan.
Penjelasan dari PP Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) dan komite ahli PMKL Kemenkes RI, Prof Arif Sumantri, SKM, M.Kes menjelaskan masyarakat sebaiknya mengetahui terlebih dahulu apakah itu desinfektan.

Kena Semprot Desinfektan Pembuluh Darah Mata Pria Ini Pecah

Dikuti dari Liputan6.com ditemui di kantor BNPB, Sabtu (21/3/2020).”Disinfektan merupakan proses dekonteminasi yang menghilangkan atau membunuh segala hal terkait mikroorganisme (baik virus dan bakteri) pada objek permukaan benda mati. Ini yang membedakan disinfeksi dengan antiseptik. Kalau antiseptik, membunuh atau menghambat mikroorganisme pada jaringan hidup,” katanya.

Proses penyemprotan desinfektan ke perumahan dan jalan jalan memiliki dampak kesehatan seperti meninggalkan bau dan mengiritasi tangan. Bahkan mengganggu pernapasan. Bahkan petugas juga harus mencuci tangan yang bersih memakai sarung tangan dan pakaian khusus untuk melindungi tubuh.

Prof Sumantri juga menekankan walaupun prosesnya berlangsung dalam waktu 1 jam, tetapi residunya (kotoran/sisa)-nya bisa menimbulkan efek buruk yang lain.

Lantas apakah yang sebaiknya kita lakukan?
Prof Sumantri menjelaskan hal paling penting untuk menjaga diri dari penularan Covid19 yaitu pola hidup bersih dan sehat.

Prof Sumantri juga tidak mengingkari bahwa kegiatan penyemprotan desinfektan mungkin diperlukan untuk daerah yang berada di zona merah. Tetapi hal ini tentu harus dibicarakan dengan ahli.

Prof Sumantri menegaskan untuk membiasakan cuci tangan menggunakan sabun. Sabun yang dimaksud tentu sabun antiseptik.