Kenapa Pas Lagi Qunut Tangannya di Balik
Saat terjadi bencana Rasulullah sering melakukan Qunut Nazilah. Misalkan wabah seperti yang sedang melanda dunia yaitu Novel Corona Virus Disease 2019 (Novel Covid 19). Banyak ulama yang menyarankan untuk membaca Qunut Nazilah sepanjang waktu. Tetapi banyak yang bertanya kenapa tangannya ketika bacaan tertentu akan dibalik. Dan ketika bacaan yang lain dibalik lagi. Apakah ada tuntunannya dari Rasulullah?
Berikut ini arti dari doa tersebut.
“Ya Allah yang menghilangkan segala ‘bebendu’ (penderitaan dan kesengsaraan), cobaan, kesusahan, kejelekan, kemungkaran, kekeliruan yang bermacam-macam, kesedihan, cobaan yang tanmpak serta cobaan yang tidak tampak dari negeri kami khususnya, dan umummnya dari negeri-negeri orang Muslim, sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Semua ujian berupa bala yang kita kenal sebagai Covid19 ini pasti kepengin cepat berlalu. Ketika tangan diangkat tiba tiba ada yang membalikkan tangan ketika membaca itu. Kemudian dibalikkan lagi ketika mulai membaca shalawat. Apakah ada tuntunannya dari Rasulullah?
Apakah itu sunnah?
Semua tindakan, amal, perkataan, atau perbuatan shabat yang telah disahihkan oleh rasul adalah sunnah. Sunnah itu boleh dilakukan, boleh juga tidak dilakukan. Jangan pernah membenci teman atau saudaramu yang tidak bisa melakukan kegiatan sunnah seperti yang kamu lakukan.
Membolak balikkan tangan ketika membaca doa yang berarti Bala / cobaan itu SUNNAH.
Dalam Kitab Asnaa Almathoolib Jus I/Halaman 293 :
وَالسُّنَّةُ أَنْ يُشِيرَ بِظَهْرِ كَفَّيْهِ إلَى السَّمَاءِ في كل دُعَاءٍ لِرَفْعِ بَلَاءٍ وَبِبَطْنِهِمَا إنْ سَأَلَ شيئا أَيْ تَحْصِيلَهُ لِأَنَّهُ صلى اللَّهُ عليه وسلم اسْتَسْقَى وَأَشَارَ بِظَهْرِ كَفَّيْهِ إلَى السَّمَاءِ رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَقِيسَ بِالِاسْتِسْقَاءِ ما في مَعْنَاهُ
Dan Disunnahkan memberikan isyarat dengan punggung tangan menghadap langit untuk semua doa agar diangkat semua bala (cobaan) dan menghadapkan telapak tangan jika memohon sesuatu yang diharapkan terkabul. Karena Rasulullah SAW ketika meminta hujan dan membalikkan punggung tangan ke langit. Diriwayatkan Muslim dan dikiyaskan dengan istisqo (memohon turunnya hujan sebagai persamaan maknanya).
Dari keterangan di atas sudah jelas ya. Boleh dan disunnahkan untuk melakukannya. Lantas kalau ada orang yang tidak melakukannya bagaimana? Kembalikan ke definisi awal sunnah. Boleh dilakukan, juga boleh tidak dilakukan. Jangan kau anggap yang tidak melakukan hal ini merupakan suatu sunnah yang mudah terus kau anggap sebagai kebodohan.
Bisa saja karena memang ketika berdoa dia tidak tahu artinya, tidak paham isinya apakah ini doa untuk mengangkat musibah atau bukan? Ok Tetap sebarkan kebaikan.