Dibalik Beratnya Nama Kempot Inilah Rahasia Perjuangan Didik Prasetyo

Sebelum terkenal, Didik Prasetyo nama asli dari Didi Kempot ternyata telah mengalami asam pahit manis garam kehidupan. Perjalanan yang panjang sejak tahun 1966 lalu lahir di Solo. Mewarisi darah seniman dari sang ayah tidaklah membuatnya otomatis enak. Didi Kempot merupakan adik dari komedian Mamik Prakoso yang telah terlebih dahulu meninggal. Lalu sang adik menyusul pada hari Selasa 5 Mei 2020 di rumah sakit Kasih Ibu Sragen. Nama Kempot yang selalu melekat pada almarhum Didik Prasetyo ternyata menyimpan banyak rahasia.

Beratnya perjuangan Didi Kempot dimulai sejak kecil. Ayahnya sudah wanti wanti (berpesan) agar sebagai seniman tidak harus sekolah tinggi tinggi yang penting terjun langsung.

Arti nama Kempot

Mungkin kamu sempat mengira nama Didi Kempot diambil sebagai nama panggung sebab mas Didi Kempot memang memiliki wajah yang terkesan cute manis. Istilah kempot sering digunakan untuk menggambarkan orang yang memiliki lesung pipi dan terlihat lebih manis. Tapi ternyata bukan itu. Arti nama Kempot ini berasal dari akronim. Kelompok Pengamen Trotoar yang kemudian dijadikan akronim kempot.

Pemilihan kata kempot ini ternyata membuat nama Didik Prasetyo cukup laku. Sejak kecil Didi Kempot telah diajari menjadi menjadi orang yang ulet oleh sang Ayah. Mengawali kesuksesan dengan menjadi seorang pengamen di Solo dan Jakarta yang kemudian membentuk nama Kempot.

Merintis Kesuksesan dengan Pengamen Trotoar

Tidak ada yang tidak mungkin, itulah yang terjadi pada Didi Kempot. Mengawali karir sebagai pengamen jalanan. Didi Prasetyo menyusuri jalan jalan di kota Solo. Sejak tahun 1984 Didik sudah mencari sesuap nasi dari keahliannya bermain musik. Menjadi pengamen jalanan bukanlah hal yang hina. Dua tahun kemudian Didi Kempot kemudian melanjutkan perjalanan di Jakarta.

Di Jakarta juga menjadi pengamen trotoar. Sambil merintis dan mengamen, Didi berusaha merekam lagu ciptaannya. Sudah puluhan kaset dititipkan ke produksi rekaman di Jakarta. Akhirnya album Didi Mulai dilihat oleh Musica Studio’s. Tiga tahun lamanya Didi mencari label yang tertarik dengan karyanya. Kemudian tahun 1989 akhirnya album pertama mulai diluncurkan.

Jika kamu sobat ambyar pasti pernah mendengar lagu Cidro.Lagu ini menjadi andalan Godfather of Broken Heart (sobat ambyar) di album perdananya.

Fakta tentang Didi Kempot yang Jarang Diketahui

Tidak Punya Whatsap

Ternyata Didi Kempot tidak memiliki Whatsapp. Pria berambut gondrong dengan baju khas beskap dan blangkon ini tidak pernah neko neko. Walaupun sudah bergelimangan harta, Didi selalu low profile dan sederhana. Tidak pernah terpengaruh dengan omongan orang. Didi Kempot hanya menggunakan HP jadul yang belum bisa diinstal whatsap. Sehari hari Didi Kempot menggunakan SMS dan telepon biasa.

Erix Soekamti pernah mengaku kesulitan saat menghubungi Didi Kempot. Di telepon tidak diangkat, harus SMS dahulu. Memang karena Didi mempunyai kesibukan luar biasa. Setelah di-SMS barulah Didi menelpon balik.

Tidak Menamatkan SMA

Tidak menamatkan SMA ternyata memang hal yang sudah diwanti wanti (dipesankan) oleh sanga ayah yaitu Ranto Edi Gudel. Darah seniman yang telah mengakar dalam keluarga Didi Kempot ini juga diwarisi sang kakak. Almarhum Mamik Prakoso adalah kaka Didi Kempot yang telah terlebih dahulu bergabung dalam gurp lawak srimulat.

Menurut Didi menjadi seniman haruslah mengedepankan praktek langsung. Jadi Didi tidak menamatkan sekolahnya. Keputusan ini tentu saja dipengaruhi juga oleh sang ayah.

Menjadi Duta Kereta Api Indonesia

Salah satu judul lagu Didi Kempot adalah Stasiun Balapan. Lagu yang sangat terkenal ini memang diambil dari nama stasiun yang ada di Solo. Menceritakan kisah ambyar yang bisa terjadi di stasiun yang digambarkan Didi Kempot menjadikan PT KAI menjadikan Godfather Of Broken Heart ini menjadi duta Kerta Api Indonesia.

Lagu Stasiun balapan telah ramai direkam sejak tahun 1998 kemudian dibuatkan album di tahun 1999. Nama Didi kempot kemudian mulai dikenal banyak orang. Bisa dibilang album inilah yang membuat nama Didi Kempot viral pada masanya.

Menjadi Mualaf sejak tahun 1997

Terlahir dengan nama Baptip Dionisius Prasetyo kemudian memilih menjadi mualaf. Sejak tahun 1997 Didi Kempot kemudian menjadi mualaf dan dibenarkan oleh Gus Miftah. Gus Miftah mengaku Didi Kempot sudah pernah mengaji dan salah satu keingina yang belum tercapai oleh Lord Didi adalah pergi ke Makkah.

Pernyataan Gus Miftah ini dibenarkan oleh putri dari Didi Kempot. Bahkan Didi Kempot membawakan lagu yang berjudul Islam Nusantara. Islam Nusantara identik dengan NU. Islam Nusantara bukanlah aliran melainkan istilah untuk menggambarkan Islam yang ramah dengan menghargai adat dan budaya yang telah ada sebelum Islam datang ke Nusantara. Islam sangat kental dengan budaya Arab dan orang yang paling memahami hal ini adalah NU. Banyak santri NU mempelajari kebudayaan Arab berupa syair arab dan tata bahasa Arab tetapi tidak menjadikan mereka lupa, mereka lahir di Nusantara dan tetap memakai kebudayaan Nusantara sebagai bagian dari Islam.