Positif Covid 19 di Cilacap Naik 100% Ternyata ini Penyebabnya

Kabar tidak menyenangkan datang dari Cilacap pasalnya kenaikan positif Covid di Cilacap naik lebih dari 100%. Diumumkan Resmi melalui Instagram RSUD Cilacap terjadi kenaikan Positif Corona.

Kasus yang terjadi sebelumnya untuk positif COVID-19 di Cilacap hanya ditemukan pada 20 orang saja. Lalu pengumuman positif Corona terkonfirmasi menjadi 41 yang diumumkan secara resmi oleh Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji pada Selasa.

Tatto Umumkan 41 Pasien Positif Corona

Tatto mengatakan terjadi lonjakan positif COVID-19 disebabkan oleh penumpukan data sampel laboratorium yang harus diperiksa oleh B2P2VRP Salatiga. Jadi kasus positif ini merupakan akumulasi tes swab sejak tanggal 21 April 2020. Penambahan kasus yang terjadi selama 14 hari yang tadinya 20 pasien menjadi 41 pasien. Terjadi kenaikan 21 pasien positif Corona.

Dikutip dari liputan6.com adapun kasus positif yang terjadi dari 21 penambahan positif Corona ini dirinci sebagai berikut. 7 pemudik penumpang travel dari Cimanggu yang sempat membuat heboh warganet. 3 orang eks-Jemaah dari Gowa yang sekarang tinggal di Kecamatan Dayeuhluhur. 5 orang berasal dari Majenang, 2 orang beralamat Wanareja. Satu orang dari Kecamatan Cilacap Selatan dan Cilacap Tengah, Adipala, Slarang, Kesugihan, Tritih Kulon (Kecamatan Cilacap Utara) dan dari Gunung Simping.

Tatto berharap ujian ini segera berakhir. Dari 41 orang yang dirawat sudah 5 orang yang sembuh sementara 35 pasien masih dalam perawatan dan yang meninggal 1 orang.

Data Covid 19 di Cilacap
Data 5 Mei
Data Covid 19 di Cilacap

Penumpang travel yang mudik sempat menghebohkan warganet.
Simak Penjelasan Pramesti Griana Dewi

Penjelasan Kepala Dinas Kesehatan Cilacap

Kabar yang telah menarik perhatian banyak pihak terutama Ganjar Pranowo yaitu 7 penumpang travel yang positif Corona. Hal ini ditanggapi dan dijelaskan oleh Bupati Cilacap yaitu Tatto didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Cilacap Pramesti Griana Dewi. 7 penumpang yang positif Corona terkonfirmasi berasal dari Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap.

Pramesti menegaskan telah melakukan langkah antisipasi penyebaran dengan karantina keluarga tujuh pasien positif COVID-19 sejak 22 April 2020. Tidak hanya pada keluarga, tetapi kontak tracing atau pelacakan orang yang pernah bersentuhan atau berinteraksi dengan pasien positif Corona juga dilakukan.

Selanjutnya dilakukan rapid test terhadap orang yang diduga pernah berinteraksi dengan seluruh penumpang travel itu. Semua orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif Corona diminta untuk melakukan isolasi mandiri. Hal ini dilakukan untuk mencegah persebaran virus COVID-19 dan menjaga keselamatan diri.

Alur Kisah Persebaran Covid 19 pada Penumpang Travel

Kisah ini dimulai dari seorang yang meninggal yang diduga almarhum terpapar virus Corona berasal dari adiknya yang baru pulang dari Jakarta. Walaupun sang adik tampak terlihat sehat tetapi ternyata setelah dilakukan rapid test ternyata positif Corona. Hal ini disampaikan oleh Jubir Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cilacap M Wijaya yang mengatakan awalnya 8 penumpang travel ini semuanya dalam kondisi sehat.

Penumpang travel itu baru pulang dari Jakarta yang sudah menjadi zona merah persebaran Corona. Mereka pulang tanggal 8 April 2020. Kemudian almarhum dari salah satu penumpang tadi meninggal pada tanggal 20 April 2020. Virus COVID-19 telah berhasil masuk masa inkubasi selama 12 hari saja.

Sebelumnya almarhum tidak pernah meninggalkan desa sekalipun. Dugaan kuat almarhum meninggal positif Corona diduga berasal dari salah satu anggota keluarga yang baru pulang dari Jakarta.