Romantisnya Novi Rahman Hidhayat Bupati Nganjuk di Pesantren Darul Ulum Jombang

Kisah Novi Rahman Hidhayat Bupati Nganjuk Jawa Timur. Bupati muda yang memiliki semangat tinggi. Gemas karena daerahnya tidak kunjung maju akhirnya Novi maju. Novi memiliki 36 perusahaan. Grup perusahaan itu sudah dirintis sejak kelas 3 SMA.

Novi meninggalkan perusahaan dan menyerahkan kepada profesional. Dia memberikan saham kepada para profesional agar mereka merasa memiliki. Bahkan keseriusannya menyerahkan perusahaan kepada profesional, Novi menarik keluarga dari perusahaan.

Bupati Novi punya tambang nikel, batubara, 120 bank perkreditan rakyat, dan banyak lagi. Novi tidak mengambil gaji dari Bupati. Gajinya diserahkan untuk lembaga kesejahteraan rakyat. Dia juga mewajibkan semua PNS membayar zakat yang nantinya dikelola tim untuk menghilangkan kemiskinan. Khususnya di Kabupaten Nganjuk.

Melakukan khotbah Jumat sebagai khotib dilakukan Novi. Berpindah dari satu masjid ke masjid lain. Tujuannya adalah agar dia bisa bertemu dengan banyak orang. Bertemu dengan masyarakat sekitar. Mencari informasi barangkali masih ada rumah yang tidak layak huni. Jika ditemukan rumah tidak layak huni maka direnovasi dengan dan zakat.

Novi Membuat Tumpeng Untuk Rumah yang sudah selesai Direnovasi

Novi tidak serta merta meninggalkan rumah yang diperbaiki. Dia mengontrol dan membuat tumpeng jika rumah sudah selesai dipugar. Tumpeng ini menjadi simbol untuk satu rumah yang telah diperbaiki. Satu tumpeng untuk satu rumah. Lalu difoto dan dicetak besar di pasang di rumah tersebut sebagai kenang kenangan. Kegiatan ini sudah dilakukan Novi dengan rutin. Sudah dua tahun terakhir berjalan dengan baik.

Bupati Novi Mengecek Lokasi Bedah Rumah

Memberi Kesan Lebih Nyaman di Hari Buruh

Biasanya hari buruh diwarnai dengan demo unfaedah. Kini gambaran tersebut dirubah oleh Novi. Kegiatan hari buruh di Nganjuk dirubah menjadi kegiatan spiritual. Dipusatkan di kampung Marsinah. Marsinah merupakan salah satu wanita paling getol membela hak buruh era Orde Baru. Sebelum buruh turun ke jalan, malam hari tanggal 1 Mei Bupati mengadakan kegiatan istighosah. Pembacaan Al Quran 30 Juz juga dilangsungkan seharian.

Sedangkan pagi harinya dilaksanakan haul Marsinah. Seluruh Nganjuk diajak memperingati dengan acara khataman Alquran di masjid masjid. Dilarang mengadakan demo atau pawai buruh di Nganjuk. Tentu kegiatan positif dari bupati Nganjuk ini perlu ditiru. Mengubah demo unfaedah menjadi kegiatan yang lebih positif.

Novi Memiliki 40.000 Karyawan

Sudah disebutkan di atas, tidak kurang dari 36 perusahaan. Novi memiliki 40.000 karyawan. Novi sering membuat keputusan dengan cepat. Gerakan yang dilakukan Novi awalnya tidak diikuti dengan baik oleh birokrasinya.

Akhir tahun 2018 Novi mengundang banyak kepala dinas. Banyak yang mengira kegiatan ini dilakukan untuk perayaan malam tahun baru. Ternyata hal yang dilakukan oleh Novi adalah mengganti 18 kepala dinas. Penggantian jabatan ini berlaku malam itu juga.

Cita Cita Novi adalah Membuka Kawasan Industri

Novi langsung beraksi. Dengan memberitahukan keinginan untuk membuka kawasan industri. Novi menyiapkan 600 hektare untuk tahap pertama. Novi kemudian menetapkan lokasi kawasan industri. Novi ngebut dengan memanfaatkan momentum pembuatan jalan tol Surabaya-Jakarta. Akhirnya satu tahun sudah 60 perusahaan masuk kawasan industri itu.

Novi juga bergerak masuk ke Desa. Diantaranya membuat lumbung RW. Lumbung RW ini dipimpin oleh RT untuk menjalankan bisnis warganya. Metodenya yaitu menyewa rumah kosong tidak terpakai dijadikan lumbung tempat usaha. Petani menjual padi bersama sama dalam satu lumbung. Dikelola oleh RW. Petani mendapatkan harga yang lebih baik dari harga pasar. Biasanya harganya naik 10% dibanding jika dijual eceran.

Novi adalah Santri Tulen NU

Jawa Timur bisa dibilang Basisnya NU. Termasuk Novi juga salah satu Santri NU. Novi berpasangan dengan Anas yang juga salah satu Santri NU. Anas memiliki pengalaman politik. Novi memiliki harta. Akhirnya mereka berdua menjadi pemimpin di Nganjuk.

Pernah mesantren di Ponpes Darul Ulum Peterongan Jombang. Di Ponpes yang terdapat SMA Unggulan yang menjadi proyek Alm BJ Habibie. Jadi jika lulus dari SMA tersebut bisa langsung masuk ke ITB (Institut Teknologi Indonesia).

Bupati Nganjuk Beserta Istri

Di Pesantren ini pulalah Novi bertemu dengan kekasih hati. SMA letaknya di lantai 2. Sedangkan di bawah merupakan SMP. Saat naik ke lantai 2 pandangan Novi terfokus pada salah satu siswi SMP. Berbagi surat lewat buku pelajaran. Buku pelajaran diberi surat curahan hati anak muda. Tentu indahnya masa masa ini hanya dinikmati generasi yang berbeda dengan generasi sekarang.

”Waktu menunggu buku pelajaran berisi surat cinta itu berdebarnya bukan main,” ujar Novi mengenang.

Novi menyimpan surat cinta itu sampai sekarang. Bahkan disimpan seperti harta yang sangat berharga. Disimpan di brankas khusus dengan kunci kombinasi. Kisan cinta novi yang sangat romantis.
Akhirnya mereka menikah. Novi menikah dengan pujaan hatinya setelah siswa itu tamat SMA. Novi bahkan belum lulus di Universitas Brawijaya. Novi memutuskan menjadi Sarjana Ekonomi karena mulai berbisnis.

Saat sekolah di Darul Ulum Novi ternyata sudah bisa mencari uang sendiri. Membeli plastik bekas lalu dijual ke pabrik pengolahan biji plastik. Bahkan saat kelas 3 SMA dia sudah menjadi pedagang biji plastik.

Ayah Novi sudah tidak menjadi pedagang. Sang Ayah membangun pesantren di Kediri. Siswanya tidak membayar apapun mulai dari TK, SD, Ibtidaiyah, Aliyah dan SMK.