5 Guru Pesantren Positif Ternyata ini Penyebabnya
Pesantren merupakan tempat belajar. Seharusnya santri dan Guru pesantren selalu aman. Jika pesantren jarang melakukan aktivitas luar tentu baik santri maupun guru akan aman. Tetapi berbeda dengan ponpes di Karawaci Kota Tangerang. 5 Guru Pesantren malah positif Covid-19. Berikut ini ternyata menjadi penyebabnya.
Dijelaskan oleh Kepala Bagian Pendidikan Kemenag Kota Tangerang, Yana Karyana tentang 5 pengajar yang menjalani perawatan. Mereka ditetapkan positif Covid-19 dan sudah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit.
Ke-lima guru ini diketahui positif Covid-19 pada Selasa (30/6/2020) lalu. Saat ditanya tim Kompas.com dimana guru itu dirawat Yana memilih bungkam.
Baca juga:
- Nekat Buka Plastik Satu Kampung ini Kena Covid
- Positif Covid 19 di Cilacap Naik 100% Ternyata ini Penyebabnya
- Harapan Mar’ruf Amin Untuk Pesantren di Tengah Pandemi Covid-19
Perjalanan Dari Madura Jawa Timur menjadi Alasan Positif Covid-19
Awalnya satu pengajar menceritakan kalau baru pulang dari Madura, Jawa Timur. Gerak cepat Pemkot Tangerang melakukan tracing (pelacakan). Untuk semua santri atau orang yang ada kemungkinan tertular Covid-19.

Yana menyebutkan 16 orang dinyatakan reaktif setelah menjalani rapid test. Dari 16 orang kemudian dilakukan pemeriksaan lanjutan. Ternyata 5 positif dan yang lain negatif.
Berikut ini penjelasan Yana seperti dikutip dari kompas.com, “Awalnya memang ada 16 orang yang reaktif (setelah rapid test), semuanya 16 dan ternyata ada yang positif 5 sisanya negatif”.
Badri Hasun juga menyikapi hal ini dengan serius. Gerak cepat Badri menghentikan sementara kegiatan di Pondok Pesantren tersebut. Akibat 5 guru pengajar positif Covid-19.
Diungkapkan oleh Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah terkait klaster baru penyebaran Covid-19 melalui pesantren. Arief membenarkan ada kasus 5 ustadz di pesantren. Awalnya satu ustadz baru pulang dari Madura. Lalu guru tersebut menularkan kepada ustadz yang lain.
Ma’ruf Amin dan Fachrul Razi Berkunjung Ke Pesantren di Sukabumi
Di hari yang sama KH Ma’ruf Amin berkunjung di salah satu pesantren di Sukabumi. Mantan ketua MUI ini mengunjungi ponpes Assobariyyah di Sukabumi Jawa Barat. Dalam kesempatan itu Ma’ruf Amin membagikan bantuan untuk pesantren. Sesuai dengan amanat presiden Joko Widodo agar membagikan bantuan untuk pesantren. Bantuan berupa peralatan untuk cuci tangan, masker dan lain lain.
Bersama dengan Ma’ruf Amin yaitu Menteri Agama Fachrul Razi. Fachrul Razi menjelaskan bantuan pemerintah tersedia anggaran Rp. 2.6 triliun. Bantuan ini akan dibagikan ke pondok pesantren. Setiap pesantren mendapatkan jatah yang berbeda – beda. Fachrul Razi menjelaskan tidak hanya pesantren saja yang berhak, tetapi semua sekolah yang memiliki asrama. Sekolah yang memiliki asrama berhak mendapatkan bantuan berupa alat untuk cuci tangan.
Harapan Ma’ruf Amin yaitu pesantren tidak menjadi pusat persebaran Covid-19. “Saya pesan kepada Pak Kiai, jangan keluar masuk (santri), jangan diantar atau ditengok (keluarga) dulu, Insyaallah aman,” ungkap KH Ma’ruf Amin.