Sudah Minum Antibiotik Isk Tak Kunjung Sembuh Mungkin Ini Penyebabnya
Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi, terutama pada wanita. Namun, ketika ISK tidak kunjung sembuh setelah pengobatan, kondisi ini dapat menjadi sangat mengganggu dan mengkhawatirkan. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum dan solusi untuk mengatasi ISK yang persisten.
Penyebab ISK yang Tidak Kunjung Sembuh
1. Bakteri Kebal Antibiotik
Salah satu alasan utama mengapa ISK tidak kunjung sembuh adalah karena bakteri yang menginfeksi telah kebal terhadap antibiotik yang diberikan. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat atau berlebihan dapat menyebabkan bakteri bermutasi dan menjadi kebal. Dalam kasus seperti ini, dokter biasanya akan melakukan tes sensitivitas antibiotik untuk menentukan antibiotik yang masih efektif terhadap bakteri tersebut. Tes ini memerlukan waktu lebih lama dibandingkan tes urin biasa karena sampel bakteri harus diuji dengan berbagai antibiotik di laboratorium.
2. Diagnosis yang Salah
Gejala ISK dapat mirip dengan kondisi lain seperti batu saluran kemih, penyakit menular seksual, atau kelainan lain pada saluran kemih. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa gejala yang dialami memang disebabkan oleh ISK dan bukan kondisi lain yang memerlukan pengobatan berbeda.
3. Faktor Risiko Tertentu
Seseorang yang memiliki faktor risiko tertentu lebih rentan mengalami ISK berulang. Faktor risiko ini meliputi:
- Jenis kelamin perempuan: Wanita lebih rentan terhadap ISK karena uretra mereka lebih pendek dibandingkan pria.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Aktivitas seksual yang tinggi
- Kehamilan
- Adanya kelainan pada struktur saluran kemih
- Baru menjalani prosedur medis pada saluran kemih
4. Infeksi Saluran Kemih Kronis
Beberapa orang mungkin mengalami ISK kronis, di mana infeksi tidak hilang meskipun telah diberikan pengobatan yang tepat atau terus muncul kembali. Kondisi ini sering terjadi pada wanita dan memerlukan penanganan khusus.
Bingung dengan Penyakit ISK yang tak Kunjung Sembuh???
Konsultasi aja ke tim profesionalis kami. Klik whatsap
Pemeriksaan Lanjutan untuk ISK yang Berulang
Jika pengobatan awal tidak berhasil dan ISK terus berulang, dokter mungkin akan melakukan beberapa tes berikut untuk mencari penyebab yang mendasari:
1. Ultrasonografi
Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara untuk melihat bagian dalam organ saluran kemih dan memonitor kondisi secara langsung di layar monitor.
2. Pielogram Intravena (IVP)
Dalam tes ini, pewarna disuntikkan ke dalam tubuh dan alirannya melalui saluran kemih akan dilihat menggunakan sinar-X. Pewarna ini akan menyoroti saluran kemih dan membantu dokter mendeteksi adanya penyumbatan atau kelainan.
3. Sistoskopi
Alat berupa kamera kecil dimasukkan melalui uretra untuk melihat bagian dalam kandung kemih. Dokter mungkin juga mengambil sedikit jaringan kandung kemih untuk diperiksa lebih lanjut guna menyingkirkan kemungkinan peradangan atau kanker.
4. Pemindaian Tomografi Terkomputerisasi (CT)
Pemindaian ini memberikan gambar yang lebih detail dari sistem saluran kemih dan membantu dokter dalam menentukan langkah pengobatan selanjutnya.
Pengobatan untuk ISK yang Terus Kambuh
Jika ISK yang persisten ternyata disebabkan oleh bakteri yang kebal antibiotik, dokter akan menyesuaikan pengobatan berdasarkan hasil tes sensitivitas antibiotik. Selain itu, jika infeksi terjadi selama menopause, terapi estrogen vagina bisa menjadi opsi untuk mengurangi risiko ISK di masa depan. Namun, terapi ini memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan.
Pengobatan Alami untuk ISK
Selain pengobatan medis, ada beberapa langkah alami yang dapat membantu mengatasi ISK, terutama jika pengobatan medis belum memberikan hasil yang memuaskan. Salah satu pengobatan alami yang dapat dicoba adalah menggunakan Orthafit Bharata, obat herbal yang mengandung Orthosiphon Aristatus atau dikenal sebagai kumis kucing. Tanaman ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan ginjal dan saluran kemih, termasuk:
- Mengobati ISK
- Meredakan peradangan pada saluran kemih dan ginjal
- Membuang racun tubuh dan menetralkan racun
- Memiliki sifat anti bakteri dan anti jamur
- Mengendalikan gula darah
Orthafit Bharata adalah obat herbal yang telah terdaftar di BPOM dengan nomor registrasi POM TR 223 013 141, dan aman dikonsumsi jangka panjang tanpa efek samping.
Mengidentifikasi Fungsi Ginjal yang Menurun
Ginjal adalah organ penting yang bertugas membersihkan racun dari darah. Penurunan fungsi ginjal dapat menyebabkan komplikasi serius. Beberapa tanda bahwa fungsi ginjal menurun meliputi:
- Kulit gatal dan kering
- Mudah lelah
- Perubahan warna urin
- Pembengkakan pada kaki
- Urin berbusa dan keruh
- Kram otot
- Peningkatan frekuensi buang air kecil
Keunggulan Menggunakan Orthafit Bharata
Orthafit Bharata menawarkan beberapa keunggulan dalam pengobatan ISK dan masalah ginjal:
- Tanpa Efek Samping: Sebagai obat herbal, Orthafit Bharata tidak memiliki efek samping yang berat seperti obat kimia, sehingga tidak memberatkan kerja ginjal, lambung, dan hati.
- Aman untuk Pemakaian Jangka Panjang: Orthafit Bharata dapat dikonsumsi dalam jangka waktu panjang tanpa risiko efek samping, berbeda dengan antibiotik yang dapat merusak organ jika digunakan terlalu lama.
- Terdaftar di BPOM: Obat ini telah mendapatkan izin edar dari BPOM, yang memastikan keamanannya untuk dikonsumsi.
Harga dan Pemesanan Orthafit Bharata
Orthafit Bharata dapat ditemukan di berbagai marketplace dengan harga yang bervariasi. Harga eceran terendah biasanya adalah Rp 275.000. Penting untuk berhati-hati terhadap produk palsu yang mungkin dijual dengan harga lebih murah. Pastikan membeli dari sumber yang terpercaya untuk mendapatkan produk asli.
Infeksi Saluran Kemih yang tidak kunjung sembuh bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk bakteri yang kebal antibiotik dan kondisi kesehatan lain yang mendasarinya. Pemeriksaan menyeluruh dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mengatasi ISK yang persisten. Selain itu, pengobatan alami seperti Orthafit Bharata dapat menjadi pilihan tambahan yang efektif dan aman untuk mengatasi masalah ini. Tetaplah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda.