Kencing Sakit Dan Berdarah Setelah Berhubungan

 Orang bisa saja mengalami Kencing Sakit Dan Berdarah Setelah Berhubungan Badan. Penyebab utama gejala tersebut yaitu Infeksi saluran kemih. Nanti tinggal gejala yang muncul itu merupakan infeksi saluran kemih biasa atau akibat PMS (Penyakit menular seksual). Simak penjelasannya sampai akhir.

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi pada bagian sistem kemih. Kondisi ini sering kali menyerang kandung kemih dan uretra, dua komponen penting dari sistem kemih yang bertugas mengelola dan mengeluarkan urine dari tubuh. Proses ini dimulai dengan penyaringan zat sisa oleh ginjal, yang kemudian dialirkan melalui ureter ke kandung kemih sebelum akhirnya dikeluarkan melalui uretra.

Kencing Sakit Dan Berdarah Setelah Berhubungan


Apabila seseorang mengalami ISK, proses pengeluaran urine terganggu sehingga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan komplikasi jika tidak segera diobati.

 Jenis Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih diklasifikasikan menjadi dua jenis berdasarkan letak infeksinya:

1. Infeksi Saluran Kemih Atas

   Infeksi ini menyerang bagian atas sistem kemih, terutama ginjal (disebut pielonefritis) dan ureter (disebut ureteritis). Infeksi di bagian atas ini lebih serius karena dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah, berpotensi menyebabkan komplikasi yang lebih berat.

2. Infeksi Saluran Kemih Bawah

   Infeksi ini menyerang bagian bawah sistem kemih seperti kandung kemih (sistitis) dan uretra (uretritis). Meskipun lebih umum dan biasanya tidak berbahaya jika segera diobati, infeksi pada bagian ini juga dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang signifikan.

 Penyebab Infeksi Saluran Kemih

Sebagian besar ISK disebabkan oleh bakteri yang masuk ke saluran kemih melalui uretra dan berkembang biak di kandung kemih. Bakteri Escherichia coli (E. coli), yang biasanya hidup di usus, adalah penyebab utama infeksi ini. Namun, bakteri lain seperti Klebsiella, Pseudomonas, dan Staphylococcus saprophyticus juga dapat menjadi penyebab.

Bakteri-bakteri ini bisa masuk ke uretra ketika seseorang buang air kecil, kemudian naik ke atas dan menginfeksi kandung kemih dan ginjal. Faktor lain yang dapat memicu ISK termasuk adanya batu ginjal atau gangguan lain pada ginjal yang menyebabkan aliran urine tersumbat.

 Gejala Infeksi Saluran Kemih

Gejala ISK bervariasi tergantung pada seberapa parah dan lokasi infeksinya. Gejala yang paling umum meliputi:

- Nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil.

- Peningkatan frekuensi buang air kecil.

- Urine yang keruh atau berwarna merah karena darah.

- Bau urine yang menyengat.

- Nyeri di punggung bagian bawah atau perut bawah.

- Keluar urine dalam jumlah sedikit meskipun sering buang air kecil.

- Merasa lelah atau gemetar.

- Demam dan menggigil, terutama pada infeksi yang sudah menyebar ke ginjal.

ISK adalah kondisi umum yang dapat dialami oleh siapa saja, meskipun lebih sering terjadi pada wanita karena uretra wanita lebih pendek sehingga bakteri lebih mudah mencapai kandung kemih. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, ISK dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan ginjal. Oleh karena itu, pengobatan dini sangat penting.

Apa Itu Gonore (Kencing Nanah)?

Gonore, atau yang sering dikenal sebagai kencing nanah, adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Infeksi ini umumnya ditularkan melalui hubungan seksual, baik secara vaginal, anal, maupun oral. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bakteri penyebab gonore biasanya menyerang area tubuh yang hangat dan lembap, seperti:

- Uretra (saluran yang mengalirkan urin dari kandung kemih)

- Mata

- Tenggorokan

- Vagina

- Dubur

- Saluran reproduksi wanita (meliputi saluran tuba, leher rahim, dan rahim)

Selain itu, ibu hamil yang terinfeksi gonore dapat menularkan bakteri ini kepada bayinya saat persalinan, yang paling sering mempengaruhi area mata bayi.

 Gejala Gonore Paling Umum 

Masa inkubasi gonore relatif cepat, yaitu antara 2 hingga 5 hari setelah terpapar bakteri. Gejala yang dialami oleh pria dan wanita bisa berbeda, bahkan pada wanita, sering kali gejalanya tidak tampak sama sekali. Hanya sekitar 50% wanita yang terinfeksi menunjukkan gejala klinis. Namun, penting untuk mengetahui tanda-tanda gonore agar dapat mencegah komplikasi serius di masa mendatang.

Kencing Sakit Dan Berdarah Setelah Berhubungan


Gejala Gonore pada Pria:

Sebagian besar kasus gonore terjadi pada pria, dengan gejala sebagai berikut:

- Cairan jernih, keruh, atau nanah keluar dari lubang kencing

- Nyeri dan sensasi panas saat buang air kecil

- Kemerahan dan pembengkakan pada ujung kemaluan

Gejala Gonore pada Wanita:

Pada wanita, gonore sering kali tidak menimbulkan gejala atau hanya gejala ringan yang mudah disalahartikan sebagai infeksi kandung kemih atau vagina. Beberapa gejala yang mungkin muncul adalah:

- Keputihan abnormal

- Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil

- Pendarahan di luar siklus menstruasi

Gejala Gonore di Area Tubuh Lain:

Selain alat kelamin, bakteri penyebab gonore dapat menyerang organ tubuh lain, seperti:

- Dubur: Ditandai dengan gatal, keluarnya cairan seperti nanah, pendarahan saat buang air besar, dan sulit mengejan.

- Mata: Menyebabkan nyeri mata, kepekaan terhadap cahaya, dan keluarnya cairan nanah dari satu atau kedua mata.

- Tenggorokan: Mengakibatkan sakit tenggorokan dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.

- Sendi: Jika bakteri menyebar ke sendi (artritis septik), sendi menjadi merah, bengkak, dan sangat nyeri, terutama saat bergerak.

Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang menular melalui kontak seksual. Bakteri ini tumbuh di area tubuh yang hangat dan lembab seperti alat kelamin, mulut, tenggorokan, mata, dan dubur. Infeksi dapat terjadi melalui hubungan seks vaginal, anal, atau oral tanpa pelindung dengan pasangan yang terinfeksi. Ibu hamil yang terinfeksi juga dapat menularkan bakteri ini kepada bayi mereka saat melahirkan.

Faktor Risiko Gonore:

- Wanita yang aktif secara seksual di usia muda

- Pria yang berhubungan seks dengan pria

- Sering bergonta-ganti pasangan seksual

- Pasangan yang memiliki perilaku seksual berisiko

- Riwayat pernah terkena gonore atau IMS lainnya

 Apakah Gonore Bisa Sembuh Sendiri?

Gonore tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Infeksi ini memerlukan pengobatan dengan antibiotik untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Jika tidak diobati, gonore dapat menyebar ke organ lain dan menyebabkan masalah kesehatan serius yang permanen.

Gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:

- Infertilitas pada wanita: Gonore yang tidak diobati dapat menyebar ke rahim dan saluran tuba, menyebabkan penyakit radang panggul (PID), yang dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik dan infertilitas.

- Infertilitas pada pria: Gonore dapat menyebabkan peradangan pada saluran yang menghubungkan testis, dan dalam kasus yang jarang, dapat menyebabkan infertilitas.

- Nyeri panggul atau perut jangka panjang.

- Peningkatan risiko HIV/AIDS: Gonore yang tidak diobati meningkatkan risiko terkena HIV, virus yang menyebabkan AIDS.

- Infeksi yang menyebar ke persendian dan area lain melalui aliran darah, menyebabkan demam, ruam, nyeri sendi, dan kekakuan.

- Komplikasi pada bayi: Bayi yang tertular gonore dari ibunya saat lahir dapat mengalami kebutaan, infeksi kulit, dan masalah kesehatan lainnya.

Gonore adalah penyakit serius yang harus segera diobati. Jika Anda atau pasangan menunjukkan gejala gonore, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.