Kasus Diabetes pada Anak Meningkat Hingga 70 Kali Lipat Begini Terapi Pengobatan Diabetes Untuk Anak

Kasus Diabetes pada Anak Meningkat Hingga 70 Kali Lipat, Makanan Ultra Proses Dituding Sebagai Penyebabnya  

Anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus dijaga kesehatannya. Namun, belakangan ini, ancaman serius terhadap kesehatan mereka muncul dalam bentuk peningkatan kasus diabetes. Menurut data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2023, kasus diabetes pada anak meningkat hingga 70 kali lipat dibandingkan tahun 2010. Salah satu penyebab utama yang dituding adalah konsumsi berlebihan makanan ultra proses (Ultra Processed Food atau UPF).  


Makanan Ultra Proses: Ancaman Nyata bagi Kesehatan Anak  

Makanan ultra proses adalah jenis makanan yang diproses secara industri dengan tambahan gula, garam, lemak tinggi, serta bahan pengawet, pewarna, dan perasa buatan. Contohnya adalah minuman manis, makanan ringan kemasan, dan makanan instan. Makanan ini sangat populer di kalangan anak-anak karena rasanya yang menarik dan kemudahan aksesnya.  

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, satu dari dua anak dalam kelompok usia 3-14 tahun mengonsumsi makanan dan minuman manis lebih dari sekali sehari. Selain itu, enam dari sepuluh anak dalam rentang usia yang sama sering mengonsumsi makanan instan dan olahan yang mengandung pengawet setidaknya sekali dalam seminggu. Data ini menunjukkan betapa dekatnya anak-anak dengan makanan ultra proses dalam keseharian mereka.  

Dampak Konsumsi Makanan Ultra Proses  

Konsumsi berlebihan makanan ultra proses tidak hanya menyebabkan obesitas, tetapi juga meningkatkan risiko diabetes pada anak. Menurut Tata Sudrajat, Interim Chief Advocacy, Campaign, Communication, Media, Save the Children Indonesia, pola hidup tidak sehat seperti konsumsi makanan ultra proses dan kurangnya aktivitas fisik adalah faktor utama peningkatan obesitas dan diabetes pada anak.  

Obesitas sendiri merupakan pintu gerbang bagi berbagai masalah kesehatan serius. Survei Kesehatan Indonesia (2023) menunjukkan bahwa 19,7% anak berusia 5-12 tahun mengalami kegemukan dan obesitas, sementara angka ini mencapai 16,2% pada anak berusia 13-15 tahun. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2, yang sebelumnya lebih sering ditemukan pada orang dewasa.  

 Efek dan Risiko Jangka Panjang Diabetes pada Anak  

Diabetes pada anak bukanlah kondisi yang bisa dianggap sepele. Jika tidak dikelola dengan baik, diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius yang memengaruhi kualitas hidup anak di masa depan. Berikut beberapa efek dan risiko jangka panjang diabetes pada anak:  

1. Kerusakan Jantung dan Pembuluh Darah: Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi di usia muda.  

2. Gangguan Ginjal: Diabetes dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang berujung pada gagal ginjal.  

3. Kerusakan Saraf: Anak dapat mengalami mati rasa atau nyeri pada kaki dan tangan akibat kerusakan saraf.  

4. Masalah Penglihatan: Diabetes dapat merusak pembuluh darah di mata, menyebabkan katarak, glaukoma, bahkan kebutaan.  

5. Gangguan Pertumbuhan: Diabetes yang tidak terkontrol dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.  

6. Menurunnya Kualitas Hidup: Anak dengan diabetes berisiko mengalami stres, depresi, dan kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari.  

Langkah Pencegahan dan Terapi Pengobatan  

Untuk menurunkan angka obesitas dan diabetes pada anak, Save the Children menekankan pentingnya mengurangi konsumsi makanan ultra proses. Selain itu, terapi pengobatan yang tepat juga diperlukan untuk mengelola diabetes pada anak. Salah satu produk yang dapat dipertimbangkan adalah Glucacare Bharata, suplemen herbal yang diformulasikan khusus untuk membantu mengontrol kadar gula darah.  

Glucacare Bharata: Solusi Alami untuk Diabetes pada Anak  

Glucacare Bharata adalah produk herbal yang terbuat dari bahan-bahan alami berkualitas tinggi, yaitu:  

1. Tinospora crispa caulis ekstrak (Brotowali): Tanaman ini dikenal memiliki sifat antidiabetes dan antioksidan yang membantu menurunkan kadar gula darah serta meningkatkan sensitivitas insulin.  

2. Cinnamomum burmannii cortex ekstrak (Kayu Manis): Kayu manis telah lama digunakan sebagai bahan alami untuk mengontrol gula darah dan meningkatkan metabolisme glukosa.  


Manfaat Glucacare Bharata  

- Menstabilkan Kadar Gula Darah: Kombinasi brotowali dan kayu manis membantu mengontrol kadar gula darah secara alami.  

- Meningkatkan Sensitivitas Insulin: Bahan aktif dalam Glucacare Bharata membantu tubuh merespons insulin dengan lebih baik.  

- Mengurangi Risiko Komplikasi: Dengan menjaga kadar gula darah tetap stabil, produk ini dapat membantu mencegah komplikasi diabetes seperti kerusakan saraf, ginjal, dan mata.  

- Aman untuk Anak: Terbuat dari bahan alami, Glucacare Bharata aman digunakan sebagai terapi pendamping untuk anak-anak penderita diabetes.  

Langkah Pencegahan Lainnya  

Selain menggunakan terapi herbal seperti Glucacare Bharata, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua untuk melindungi anak-anak dari risiko diabetes:  

1. Batasi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis: Ganti minuman manis dengan air putih atau jus buah alami tanpa tambahan gula.  

2. Ganti Camilan Kemasan dengan Makanan Sehat: Berikan buah-buahan segar, kacang-kacangan, atau yoghurt sebagai camilan.  

3. Ajak Anak Aktif Bergerak: Dorong anak untuk bermain di luar, berolahraga, atau melakukan aktivitas fisik lainnya.  

4. Edukasi Anak tentang Gizi Seimbang: Ajarkan anak pentingnya memilih makanan sehat dan menghindari makanan ultra proses.  

Peningkatan kasus diabetes pada anak hingga 70 kali lipat dalam kurun waktu 13 tahun adalah tanda bahaya yang tidak boleh diabaikan. Makanan ultra proses, yang menjadi salah satu penyebab utama, harus dibatasi konsumsinya. Dengan menerapkan pola hidup sehat, gizi seimbang, dan terapi pendukung seperti Glucacare Bharata, kita dapat melindungi anak-anak dari risiko obesitas dan diabetes.  

Mari bersama-sama menciptakan generasi yang lebih sehat dan kuat demi masa depan yang lebih baik!