Kenapa Wanita Lebih Rentan Kena ISK? Ini Jawabannya!

 Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah salah satu jenis infeksi yang sering terjadi pada manusia, dan wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini dibandingkan pria. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor anatomi, fisiologis, serta gaya hidup tertentu. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Penjelasan Anatomi Wanita yang Membuat Mereka Lebih Rentan Terkena ISK

Anatomi tubuh wanita memainkan peran besar dalam meningkatkan risiko ISK. Beberapa faktor utamanya adalah:


- Uretra yang Lebih Pendek:

  Uretra wanita jauh lebih pendek dibandingkan pria. Pada wanita, panjang uretra hanya sekitar 4 cm, sedangkan pada pria bisa mencapai 20 cm. Uretra yang pendek membuat bakteri lebih mudah mencapai kandung kemih dan menyebabkan infeksi.

- Lokasi Uretra Dekat dengan Anus:

  Pada wanita, uretra berada sangat dekat dengan anus. Bakteri seperti Escherichia coli (E. coli), yang biasanya ditemukan di usus besar, dapat dengan mudah berpindah dari anus ke uretra jika kebersihan tidak dijaga dengan baik.

- Perubahan Hormonal:

  Perubahan hormonal, terutama selama kehamilan, menopause, atau siklus menstruasi, dapat memengaruhi pH vagina dan membuat lingkungan menjadi lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri patogen.

- Aktivitas Seksual:

  Aktivitas seksual juga dapat meningkatkan risiko ISK pada wanita. Selama hubungan seksual, bakteri dari area genital atau anus dapat masuk ke uretra. Oleh karena itu, wanita yang aktif secara seksual cenderung lebih sering mengalami ISK.

2. Orang yang Lebih Rentan Terkena ISK

Selain wanita, ada beberapa kelompok orang yang memiliki risiko lebih tinggi terkena ISK. Berikut adalah contoh-contohnya beserta alasannya:

a. Orang dengan Riwayat Infeksi Saluran Kemih

Orang yang pernah mengalami ISK memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi ulang. Hal ini disebabkan oleh:

- Bakteri Resisten: Bakteri penyebab ISK mungkin telah berkembang resistensi terhadap antibiotik yang digunakan sebelumnya, sehingga lebih sulit untuk diobati.

- Kelemahan Sistem Imun Lokal: Setelah infeksi pertama, sistem kekebalan tubuh di saluran kemih mungkin belum sepenuhnya pulih, membuat area tersebut lebih rentan terhadap infeksi baru.

b. Orang yang Pernah Terkena Penyakit Gonore

Penyakit gonore, yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae, dapat meningkatkan risiko ISK. Alasannya adalah:

- Kerusakan Jaringan: Infeksi gonore dapat merusak lapisan uretra atau saluran reproduksi, sehingga membuat area tersebut lebih rentan terhadap infeksi bakteri lain.

- Peningkatan Risiko Bakteri Patogen: Gonore sering kali disertai dengan infeksi bakteri lain, yang dapat memicu ISK.

c. Ibu Hamil

Wanita hamil memiliki risiko lebih tinggi terkena ISK karena:

- Perubahan Hormonal: Hormon progesteron meningkat selama kehamilan, yang dapat memperlambat aliran urin dan meningkatkan risiko infeksi.

- Tekanan pada Kandung Kemih: Rahim yang membesar dapat memberikan tekanan pada kandung kemih, sehingga menyebabkan urine tersisa di dalam kandung kemih dan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.

d. Orang dengan Diabetes

Diabetes dapat meningkatkan risiko ISK karena:

- Gula Darah Tinggi: Gula darah yang tinggi dapat menyebabkan urine mengandung lebih banyak glukosa, yang menjadi sumber makanan bagi bakteri.

- Sistem Imun Lemah: Diabetes dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh kurang mampu melawan infeksi.

e. Pengguna Kateter Urine

Orang yang menggunakan kateter urine, seperti pasien lanjut usia atau mereka yang mengalami gangguan buang air kecil, memiliki risiko lebih tinggi terkena ISK karena:

- Masuknya Bakteri Langsung: Kateter dapat menjadi jalur langsung bagi bakteri untuk masuk ke kandung kemih.

- Iritasi Saluran Kemih: Penggunaan kateter dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan iritasi pada saluran kemih, sehingga memudahkan infeksi.

3. Cara Mengurangi Risiko ISK

Untuk mengurangi risiko terkena ISK, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:

- Menjaga Kebersihan Area Genital: Bersihkan area genital dari depan ke belakang setelah buang air besar untuk mencegah bakteri dari anus masuk ke uretra.

- Minum Air yang Cukup: Minum air yang cukup membantu membersihkan saluran kemih dari bakteri.

- Buang Air Kecil Setelah Berhubungan Seksual: Hal ini membantu mengeluarkan bakteri yang mungkin masuk ke uretra selama aktivitas seksual.

- Hindari Menahan Urine: Menahan urine dapat menyebabkan bakteri berkembang biak di kandung kemih.

- Konsumsi Probiotik: Probiotik dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di tubuh, termasuk di saluran kemih.

Dengan memahami faktor-faktor yang membuat wanita lebih rentan terkena ISK serta kelompok orang yang berisiko tinggi, kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk mengurangi kemungkinan infeksi. Jika gejala ISK muncul, seperti nyeri saat buang air kecil, sering buang air kecil, atau urine berwarna keruh, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.